cintamu adalah harapanku
kasih sayangmu adalah dambaanku
kesetiaanmu adalah jalanku
maka tuntunlah aku tuk berada dihatimu selalu
. Memaafkan adalah diantara memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan atau memberi peluang untuk disakiti kembali......*_^
Pada tgl 3 Januari (yang lalu) perusahaan membeli barang dagangan secara kredit seharga Rp. 150.000 dengan syarat 2/30, n/30. Pada tanggal 10 Januari barang dagangan tersebut dikembalikan seharga Rp. 50.000 karena rusak/cacat. Jika saldo Rp. 100.000 dibayar tanggal 11 Januari, maka transaksi pembayarannya adalah:
Jan 11           Utang dagang                 Rp. 100.000
                            Pot. Tunai Pemb.                        Rp. 2.000
                            Kas                                            Rp. 98.000
Potongan Tunai Pembelian:
2% x Rp 100.000 = Rp. 2.000

Potonag tunai pembelian merupakan rekening lawan yang saldonya akan digunakan untuk menetapkan harga pokok pembelian bersih pada periode yang bersangkutan.
Apabila barang dagangan dibeli secara kredit, maka syarat pembayarannya ditulis pada faktur pembelian, Pemasok biasanya memberikan potongan tunai pembelian kepada pembeli yang membayar dalam waktu yang telah ditentukan. Jika penjual memberi potongan dinamakan Potongan Penjualan, maka pembeli mendapat potongan yang dinamakan Potongan Pembelian.
Banyak perusahaan lebih menyukai untuk mencatat pengembalian barang dalam rekening retur pembelian, dibandingkan dengan mengkredit rekening pembelian. Karena dari rekening ini ( retur pembelian) akan dapat diketahui jumlah retur pembelian yang terjadi selama periode yang bersangkutan. Informasi mengenai hal ini berguna bagi manajemen/ pihak lainnya, karena retur pembelian merupakan sesuatu yang harus dihindarkan, biasanya memakan waktu & biaya. Retur pembelian yang berlebihan, menunjukkan indikasi bahwa bagian pembelian tidak bekerja dengan baik / pemasok yang bersangkutan tidak dapat dipercaya.

Rekening retur pembelian & potongan pembelian merupakan rekening lawan terhadap rekening pembelian. Saldo rekening retur & potongan pembelian harus dikurangkan terhadap jumlah pembelian kotor, sehingga dapat diketahui pembelian bersih.
Misalkan tgl 10 Januari Rp. 50.000 dari barang yang dibeli tgl 3 Januari dikembalikan kepada pemasok karena rusak . Maka jurnalnya;
Jan 10         Utang dagang                      Rp 50.000
                            retur pembelian                            Rp. 50.000
Dalam transaksi pembelian juga dapat terjadi retur pembelian. Apabila barang yang dibeli pemasok rusak/ tidak memuaskan, maka beasanya pembeli mengembalikan barang tersebut dan utang kepada pemasok berkurang. kemungkinan lain adalah barang tersebut tidak dikembalikan pembeli, tapi ia mendapat potongan/ pengurangan harga yang disebut potongan pembelian
Rekening pembelian hanya digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan untuk dijual kembali. Apabila perusahaan membeli barang-barang untuk digunakan dalam operasi perusahaan seperti membeli peralatan kantor untuk digunakan sendiri , maka rekening yang didebet adalah rekening Aktiva yang bersangkutan bukan rekening Pembelian.
Pada tanggal 3 Januari, sebuah perusahaan yang menggunakan sistem periodik membeli barang dagangan seharga Rp. 150.000 secara kredit.
Jurnalnya:
Jan 3         Pembelian                    Rp. 150.000
                         hutang dagang                           Rp. 150.000
Apabila perusahaan menggunakan metode persediaan periodik, maka pembelian barang-barang untuk dijual kembali (barang dagangan) dicatat dengan mendebet rekening Pembelian. Rekening pembelian merupakan rekening sementara yang digunakan untuk mengumpulkan seluruh harga pokok barang yang dibeli selama periode sehingga tiap akhir periode rekening ini harus ditutup.
Sahabat adalah mereka yang tahu kapan saat yang tepat untuk menyemangati, membiarkanmu sendiri dan saat tuk berbagi....^_^
Dalam uraian berikut akan dijelaskan bagaimana cara menentukan harga pokok pembelian dalam metode persediaan periodik pada akhir periode perusahaan. Pada akhir periode, perusahaan harus menghitung harag pokok pembelian selama periode yang bersangkutan. Harga pokok pembelian ditentukan oleh:
1. Harga pokok barang-barang yang dibeli (angkanya dapat diperoleh dari rekening pembelian di buku besar)
2. Dikurangi penyesuaian  karena adanya retur pembelian
3. Dikurangi penyesuaian karena adanya potongan pembelian
4. Ditambah penyesuaian karena adanya biaya pengangkutan
Suatu perusahaan memiliki persediaan awal periode sebesar Rp. 120.000, lalu ada pembelian barang sebesar Rp. 800.000 dan persediaan akhir periode Rp. 140.000.
Jadi perhitungannya adalah:
Persediaan awal          Rp. 120.000+
Pembelian                   Rp. 800.000=
BTUD                        Rp. 920.000-
Persediaan akhir         Rp. 140.000=
HPP                           Rp. 780.000

Pada umumnya metode ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang menjual barang yang harganya relatif murah, tetapi frekuensi penjualannya sangat sering. Apabila menggunakan metode ini rekening persediaan tidak digunakan untuk penambahan persediaan dan pengurangan persediaan, melainkan menggunakan akun pembelian dan akun penjualan. Metode ini disebut juga dengan metode fisik karena dalam metode penghitungan fisik persediaan memegang peranan yang sangat penting, tanpa penghitungan fisik laporan keuangan tidak dapat disusun.
Perlu diketahui pula hal-hal yang berpengaruh tehadap penghitungan Harga Pokok Penjualan:
1. Harga pokok barang yang ada pada awal periode (sediaan awal).
2. Harga pokok barang yang dibeli selama periode yang bersangkutan.
3. Harga pokok barangyang belum terjual dan ada dalam persediaan pada akhir periode (sediaan akhir)
Ada 2 metode untuk menghitung persediaan barang dagangan dan harga pokok penjualan yaitu:
metode periodik (fisik/phisical) dan metode perpectual. Metode persediaan fisik lebih sederhana dan lebih mudah penyelenggaraannya bila dibandingkan dengan metode perpectual. Namun ditinjau dari segi ketepatan dan kecepatan informasi yang dihasilkan, metode perpectual jauh lebih unggul.
Persediaan barang dagangan yaitu barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada para konsumen selama periode normal kegiatan perusahaan. Persediaan yang dimilii perusahaan pada awal periode akuntansi disebut persediaan barang dagangan awal, sedangkan persediaan yang dimiliki persuahaan pada hari terakhir dari suatu periode akuntansi disebut persediaan barang dagangan akhir. Sudah pasti persediaan akhir suatu periode akan menjadi persediaan awal untuk periode berikutnya. Persediaan akhir dilaporkan dalam neraca sebagai kolom aktiva lancar
- Salah satu kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli barang jadi & menjualnya kembali pada para konsumen. Sesuai prinsip penandingannya, laba bersih perusahaan dagang dihitung dengan cara mengurangkan biaya untuk memperoleh pendapatan dari penjualan pada periode yag bersangkutan.Biaya-biaya tersebut meliputi harga pokok (cost), barang yang terjual (HPP), dan biaya-biaya operasi yang terjadi selama periode yang bersangkutan.
- Untuk dapat memahami cara menentukan HPP pada suatu periode, kita harus tahu dulu pengertian persediaan barang dagangan dan harga pokok pembelian bersih yang akan diterangakn dalam uraian berikut
Manfaat potongan tunai penjualan untuk penjual adalah:
  1. kas akan segera diterima, sehingga bisa segera digunakan kembali tanpa harus menunggu sampai akhir periode kredit.
  2. jumlah rupiah yang tertanam dalam piutang akan menurun.
  3. resiko kerugian karena piutang tidak dapat ditagih dapat berkurang.
rekening potongan tunai penjualan dan retur penjualan merupakan rekening lawan (pengurang) atas rekening pendapatan (penjualan). Dan oleh karena itu akunnya debet. Pada laporan laba/rugi keduanya harus dikurangkan terhadap penjualan kotor sehingga dapat diketahui penjualan bersih untuk periode yang bersangkutan.
Jika pembeli tidak memanfaatkan kesempatan mendapat potongan, maka ia harus membayar penuh sebesar harga faktur bruto. Apabila pembayaran dilakukan tanggal 13 Oktober 2010 maka jurnalnya:

Okt 13                   Kas                                         Rp. 10.000

                                                Piutang dagang                                 Rp. 10.000

Apabila penjualan dilakukan secara kredit, maka syarat pembayaran diwaktu yang akan datang harus jelas dan dicantumkan dalam faktur penjualan, sehingga kedua belah pihak mengerti berapa jumlah yang harus dibayar dan kapan pembayaran harus dilakukan. Syarat-syarat penjualan dinyatakang dalam symbol:
  1. n/30(net singkatan dari netto), yang artinya keseluruhan harga faktur harus dibayar dalam waktu 30 hari sesudah tanggal faktur.
  2. n,10/EOM (EOM artinya end of month atau akhir bulan), yang artinya faktur harus dibayar 10 hari sesudah akhir bulan, dihitung dari bulan yang tertulis dalam faktur.
Apabila jangka waktu kredit yang diberikan cukup panjang, perusahaan biasanya menawarkan potongan tunai untuk merangsang agar pembeli mau membayar secepatnya. Misalnya:
  1. 2/10, n/30 berarti
    1. Pembeli mendapat potongan 2% dari harga faktur bruto, jika pembayarannya dilakukan dalam waktu 10 hari sesudah tanggal faktur.
    2. Menunda dan membayar penuh seluruh harga faktur bruto pada setiap waktu yang dikehendaki sesudah lewat 10 hari, tetapi tidak melewati 30 hari.
  2. 2/EOM, n/60 berarti:
    1. Pembeli dimungkinkan mendapat potongan 2% dari harga faktur bruto, jiak ia membayar tidak melewati akhir bulan.
    2. menunda dan membayar penuh seluruh harga faktur bruto pada setiap waktu yang dikehendaki setelah lewat akhir bulan, akan tetapi tidak lebih dari 60 hari sejak tanggal faktur.
Seandainya konsumen melakukan pembelian pada tgl 10 Oktober 2010 seharga Rp. 10.000 dengan syarat 2/10 n/30 pada tanggal 15 Oktober 2010 mengembalikan barang yang rusak seharga Rp. 2.000, maka harga faktur bruto atas barang yang dibeli  yaitu Rp. 8.000. maka potongan tunai juga didasarkan atas harga Rp. 8.000 jadi 2% x Rp. 8.000= Rp. 160. Apabila pembayaran dilakukan tanggal 19 Oktober 2010 maka jurnalnya:
Okt 19                   Kas                                         Rp. 7.840
                             Pot. Tunai penjualan                 Rp.     160
                                                Piutang dagang                                 Rp. 8.000